WEB SCIENCE
- SEJARAH WEB SCIENCE
Kelahiran Web Science itu sendiri didorong oleh pergerakan
generasi Web dari Web 1.0 ke Web 3.0.Sejak diperkenalkan Web pada tahun 1990
oleh Tim Berners-Lee, perkembangan yang terjadi luar biasa. Perbedaan utama
dari setiap generasi adalah pada Web 1.0 masih bersifat read-only, pada Web 2.0
bergerak ke arah read-write,sedangkan pada Web 3.0 mengembangkan hubungan
manusia ke manusia, manusia ke mesin, dan mesin ke mesin.
Pada Web 2.0 kegiatan sosial sudah dimulai,
dengan semakin popularnya berbagai fasilitas seperti wikipedia, blog,
friendster dan sebagainya. Tetapi kendala utama pada Web 2.0 adalah penangan
untuk pertukaran data atau interoperabilitas masih sulit. Web 3.0 mencoba
menyempurnakan Web 2.0 dengan memberikan penekanan penelitian pada Semantic
Web, Ontology, Web Service,Social Software , Folksonomies dan Peer-to-Peer.
Penelitian ini sangat memperhatikan ‘budaya’ sebuah komunitas terhadap
kebutuhan akan sebuah data atau informasi.
- Fitur dan Tujuan
Pada Web Science ini memiliki basis yang sangat multidisiplin. Web ini dapat pembangunan informasi bagi manusia terbesar dalam sejarah, Web juga dapat dilihat sebagai otak dari ras manusia.
Satu dapat menarik suatu analogi antara Web Science and Technology (WebST) & Brain Science and Engineering (BSC) karena keduanya ini dapat mengatasi struktur jaringan yang kompleks pada berbagai tingkat abstraksi dan kesepakatan dengan data/informasi/pengetahuan mengalir secara internal maupun dalam hubungannya dengan sekitarnya tetapi WebST berbeda dari BSC karena berinteraksi dengan populasi manusia yang sepenuhnya otonom dan massal paralel.
- TENTANG HTML 5
HTML5 diperkenalkan tahun 2008 dan
disebut-sebut sebagai Web masa depan oleh kebanyakan orang. Dengan kedatangan
yang kedua, kita tidak lagi harus dibatasi oleh adopsi plug-in seperti individu
Flash . Web akan menjadi lebih bebas dan terbuka dengan API yang disediakan
oleh HTML5 yang akan memperluas jalan. Asal-usul HTML5 kembali
ke 2004 dengan penciptaan “APA?”. Organisasi ini dibawa bersama anggota besar
perusahaan teknologi tinggi seperti Apple, Mozilla dan Opera untuk
mengembangkan apa yang akan menjadi HTML5.
Kelahiran Web Science didorong oleh pergerakan
generasi Web dari Web 1.0ke Web 3.0.Sejak diperkenalkan Web pada tahun 1990
oleh Tim Berners-Lee, perkembangan yang terjadi luar biasa.
Perbedaan utama dari setiap generasi adalah pada Web 1.0 masih
bersifat read-only, pada Web 2.0 bergerak ke arah read-write,sedangkan pada Web
3.0 mengembangkan hubungan manusia ke manusia, manusia ke mesin, dan mesin ke
mesin. Pada Web 2.0 kegiatan sosial sudah dimulai, dengan semakin
popularnya berbagai fasilitas seperti wikipedia, blog, friendster dan
sebagainya. Tetapi kendala utama pada Web 2.0 adalah penangan untuk pertukaran
data atau interoperabilitas masih sulit.
-
CSS
Cascading
Style Sheet (CSS) merupakan salah satu bahasa pemrograman web untuk
mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih
terstruktur dan seragam. Sama halnya styles dalam aplikasi pengolahan
kata seperti Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, misalnya
heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk dapat
digunakan bersama-sama dalam beberapa file. Pada umumnya CSS dipakai untuk
memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan
XHTML.CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna body teks, warna tabel,
ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar
paragraf, spasi antar teks, margin kiri/kanan/atas/bawah, dan parameter lainnya.CSS adalah bahasa style
sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokument. Dengan adanya CSS
memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang
berbeda.
Ada
tiga jenis cara dalam penggunaan CSS ini, yaitu:
External
Style Sheet
Internal
Style Sheet
Inline
Style Sheet
Dalam
artikel kali ini akan dibahas satu-persatu.
EXTERNAL STYLE SHEET
Adalah
CSS yang dibuat dalam file terpisah dengan ekstensi file .css. Untuk
memanggilnya menggunakan script html yang disisipkan antara tag head sebagai
berikut:
<link rel="stylesheet" type="text/css"
href="ditektori/style.css" />
|
Pada
bagian href tersebut tinggal diisi mengarah ke direktori dimana Anda
menempatkan file cssnya. Penggunaan sistem embeding css ini sangat disarankan
karena memang banyak kelebihan yaitu mudah untuk melakukan pengeditan, mengatur
semantik dan praktis terkumpul dari satu file.
INTERNAL
STYLE SHEET
Adalah
cara embeding css dengan menulis langsung di dalam file html yang ingin kita
atus tampilannya. Penulisan ini disisipkan diantara tag head juga dengan diapit
oleh tag style. Berikut ini contohnya:
<style type="text/css">
body{
background:#cccccc;
font-family:Arial;
}
</style>
|
INLINE STYLE SHEET
Adalah
penulisan script css langsung pada tag html dengan menambahkan style di
dalamnya. Contoh:
<p style="font-size:20px;">Tulisan yang di atur
</p>
|
Dua
cara terakhir ini tidak disarankan digunakan karena rumit dan memperbesar file
setiap html anda sekaligus harus menulis di beberapa tempat sekaligus, kecuali
memang sangat darurat. Darurat disini berarti memang tampilan segera dibutuhkan
oleh pengguna saat itu sedangkan anda sedang membuka fie itu dan tidak sempat
membuka file css karena keterbatasan koneksi misalnya.
Namun penggunaan external css akan memudahkan Anda di waktu kedepan dalam hal
update dan editing.
- Sejarah CSS
Nama
CSS didapat dari fakta bahwa setiap deklarasi style yang berbeda dapat
diletakkan secara berurutan, yang kemudian membentuk hubungan ayah-anak
(parent-child) pada setiap style. CSS sendiri merupakan sebuah teknologi
internet yang direkomendasikan oleh World Wide Web Consortium atau W3C pada
tahun 1996. Setelah CSS distandarisasikan, Internet Explorer dan Netscape
melepas browser terbaru mereka yang telah sesuai atau paling tidak hampir
mendekati dengan standar CSS.
- Web 1.0
Web 1.0 adalah merupakan teknologi web yang
pertama kali digunakan dalam aplikasi www atau ada yang menyebut
web 1.0. sebagai www itu sendiri yang banyak digunakan dalam situs web yang
bersifat personal.
Ada beberapa ciri atau karakteristik web 1.0. adalah:
1. Merupakan halaman web yang statis atau hanya berfungsi untuk
menampilkan.
2. Halaman masih didesain sebagai html murni, yang ‘hanya’
memungkinkan orang untuk melihat tanpa ada interaksi
3. Biasanya hanya menyediakan semacam buku tamu online tapi tidak
ada interaksi yang intens
4. Masih menggunakan form-form yang dikirim melalui e-mail,
sehingga
komunikasi biasanya baru satu arah.
- Web 2.0
Web 2.0, adalah sebuah istilah yang dicetuskan
pertama kali oleh O’Reilly Media pada tahun 2003, dan dipopulerkan pada
konferensi web 2.0 pertama di tahun 2004, merujuk pada generasi yang dirasakan
sebagai generasi kedua layanan berbasis web—seperti situs jaringan sosial,
wiki, perangkat komunikasi, dan folksonomi—yang menekankan pada kolaborasi
online dan berbagi antar pengguna. O’Reilly Media, dengan kolaborasinya bersama
MediaLive International, menggunakan istilah ini sebagai judul untuk sejumlah
seri konferensi, dan sejak 2004 beberapa pengembang dan pemasar telah
mengadopsi ungkapan ini.
Walaupun kelihatannya istilah ini menunjukkan versi baru daripada
web, istilah ini tidak mengacu kepada pembaruan kepada spesifikasi teknis World
Wide Web, tetapi lebih kepada bagaimana cara si-pengembang sistem di dalam
menggunakan platform web.
Selanjutnya adalah Web 2.0 adalah sebuah revolusi bisnis di dalam industri komputer
yang terjadi akibat pergerakan ke internet sebagai platform, dan suatu usaha
untuk mengerti aturan-aturan agar sukses di platform tersebut. ”
Prinsip-prinsip Web 2.0
1. Web sebagai platform
2. Data sebagai pengendali utama
3. Efek jaringan diciptakan oleh arsitektur partisipasi
4. Inovasi dalam perakitan sistem serta situs disusun dengan
menyatukan fitur dari pengembang yang terdistribusi dan independen
(semacam model pengembangan “open source”)
5. Model bisnis yang ringan, yang dikembangkan dengan gabungan isi
dan layanan
6. Akhir dari sikllus peluncuran (release cycle) perangkat lunak
(perpetual beta)
7. Mudah untuk digunakan dan diadopsi oleh user
- Perbedaan Web 1.0 dan Web 2.0
Selanjutnya adalah perbedaan dalam Web 1.0 dan Web 2.0 adalah
keterbatasan pada Web 1.0 yang mengharuskan pengguna internet untuk datang ke
dalam website tersebut dan melihat satu persatu konten di dalamnya. Sedangkan
Web 2.0 memungkinkan pengguna internet dapat melihat konten suatu website tanpa
harus berkunjung ke alamat situs yang bersangkutan. Selain itu, kemampuan Web
2.0 dalam melakukan aktivitas drag and drop, auto complete, chat, dan voice
seperti layaknya aplikasi desktop, bahkan berlaku seperti sistem operasi,
dengan menggunakan dukungan AJAX atau berbagai plug-in (API) yang ada di
internet. Hal tersebut akan merubah paradigma pengembang sofware dari
distribusi produk menjadi distribusi layanan. Sedangkan karakter lainnya,
kolaborasi dan partisipasi pengguna, ikut membantu memperkuat perbedaan pada
Web 2.0. Suatu website dapat saja memasukkan beberapa bahkan tujuh karakter Web
2.0 di dalam situs yang dibangunnya. Semakin banyak karakter yang masuk ke
dalam website tersebut, suatu situs akan mendekati Web 2.0.
Dan aplikasi Web 2.0 disajikan secara penuh dalam suatu web browser
tanpa membutuhkan teknologi perangkat yang canggih dari sisi user. Tidak mengherankan
bila suatu aplikasi (software) dapat diakses secara online tanpa harus
menginstalnya terlebih dahulu. Software tersebut misalnya software pengolah
kata (seperti MS Word) atau software pengolah angka (seperti MS Excel).
Suatu web 2.0 biasanya digunakan sebagai akhir dari siklus
peluncuran produk software, mengilustrasikan setiap produsen software tidak
lagi meluncurkan produknya dalam bentuk fisik. Karena web menjadi platform,
pengguna cukup datang ke website untuk menjalankan aplikasi yang ingin mereka
gunakan.
- Web 3.0
Kemudian muncul era yang lebih baru
lagi yaitu Web 3.0. Teknologi Web generasi ketiga yang pertama kali
diperkenalkan tahun 2001 ini memiliki ciri-ciri umum seperti suggest, happen
dan provide, dimana disini web seolah-olah sudah seperti kehidupan di alam
nyata.
Web 3.0 sendiri juga merupakan sebuah realisasi dari pengembangan
sistem kecerdasan buatan (artificial intelegence) untuk menciptakan global meta
data yang dapat dimengerti oleh sistem, sehingga sistem dapat mengartikan
kembali data tersebut kepada pengunjung dengan baik.
Saat ini adaptasi Web 3.0 mulai dikembangkan oleh beberapa
perusahaan di dunia seperti secondlife, Google Co-Ops, bahkan di Indonesia
sendiri juga sudah ada yang mulai mengembangkannya, yaitu Li’L Online (LILO)
Community.
Lalu dalam era web 3.0, pengembangan aspek sosial sebuah web mulai dipertimbangkan.
Aspek sosial yang dimaksud, terutama adalah aspek interaksi. Bagaimana sebuah
web dapat memberikan sebuah interaksi sesuai dengan kebutuhan informasi setiap
pemakaianya, merupakan sebuah tantangan utama dikembangkannya versi Web 3.0
ini. Walaupun hanya bersifat virtual 3D, namun ternyata banyak yang
mengharapkan perkembangan teknologi web ini dapat memenuhi kebutuhan setiap
bidang informasi, bahkan setiap orang yang mengunjunginya.
Sebagai teknologi masa depan, Web 3.0 juga membutuhkan kecepatan
akses Internet yang memadahi dan spesifikasi komputer yang tidak enteng, hal
ini disebabkan tak lain karena teknologi ini secara visual berbasis 3D.
Sedangkan seperti yang kita tahu biaya akses Internet dengan kecepatan tinggi
di Indonesia ini masih terbilang mahal bagi masyarakat umum. Belum lagi jika
dihitung dari biaya spesifikasi perangkat komputer yang dibutuhkan, mungkin
masyarakat Indonesia yang ingin menikmati kecanggihan layanan berbasis
teknologi Web 3.0 masih harus menarik nafas penjang. Namun karena Web 3.0
sendiri masih dalam pengembangan, seiring dengan berlalunya waktu sebagai
masyarakat Indonesia kita masih bisa mengharapkan bahwa biaya komunikasi, dalam
hal ini koneksi Internet kecepatan tinggi akan semakin murah nantinya, sehingga
terjangkau juga bagi masyarakat luas.
Web era ini bisa dibilang sangat care dengan kebutuhan kita karena
menyediakan apa saja yang kita butuhkan. Contoh sederhana, dengan dukungan
teknologi 3-D animasi, kita bisa membuat profil avatar sesuai karakter kita
kemudian melakukan aktivitas di dunia maya layaknya kehidupan sehari-hari kita
di dunia nyata, mulai dari jalan-jalan, ke mall, ke book store, bercakap-cakap
dengan teman lain, dsb. Kalau bisa disimpulkan, Web 3.0 adalah dunia virtual
kita. Dia mampu memberi saran dan nasehat untuk kita disamping menyediakan apa
yang kita butuhkan. Memang, ini menjadi salah satu keunikan dari Web 3.0 karena
konsep dasar yang digunakannya adalah manusia dapat berkomunikasi dengan mesin
pencari. Misal, kita bisa meminta Web mencari suatu data spesifik tanpa perlu
kita susah payah mencari satu per satu dalam situs-situs Web. Hasil yang
diberikan pun juga relevan.
- KESIMPULAN
Kesimpulannya adalah secara tidak langsung setiap era web semakin berkembang dan dapat menyediakan apa saja yang telah kita butuhkan. Dan pada Web Science ini termasuk yang populer karena terdapat web 1.0 - 3.0 serta html 5 dan CSS juga salah satu pemrograman berbasis web yang mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web agar terstruktur.
- SUMBER :
http://en.wikipedia.org/wiki/Web_1.0
http://id.wikipedia.org/wiki/Web_2.0
http://oreilly.com/web2/archive/what-is-web-20.html
http://adityamarcha.blogspot.com/2012/04/pengertian-dan-manfaat-web-science.html
http://technologicious.blogspot.com/2013/03/web-science-web-semantic.html
http://www.databendi.com/pengertian-css/